My Amazing Video

My Amazing Quote

Ketika Anda berani mengambil risiko untuk berada dalam ketidaknyamanan, saat itulah Anda mulai BERTUMBUH...

(Again) Spain's Key of Success

Publicado  Monday, July 12, 2010

Spain

Spanyol selalu membawa suasana riang ke dalam ruang ganti selama Piala Dunia berlangsung

Pelatih Spanyol Vicente del Bosque mengungkap rahasia kenapa timnya bisa mendominasi sepakbola dunia setelah sepakan Andres Iniesta ke gawang Belanda berhasil membuat Spanyol mengawinkan gelar Piala Eropa dan Piala Dunia.

Del Bosque mengatakan, ''Saya kira usaha kami, kemenangan kami.. tidak akan berakhir''.

"Buktinya adalah kelanjutan dari apa yang kami capai sejak merebut gelar Piala Eropa tahun 2008 dan akan terus berlanjut''.

Dalam suasana gembira Del Bosque menyatakan "rahasia kami adalah selalu menikmati setiap pertandingan dan membawa suasana riang di ruang ganti pemain''.

"Spanyol layak untuk menang. Ini melebihi dari sekadar olahraga. Kami akan merayakannya dan dengan bahagia membaginya kemenangan ini kepada seluruh warga Spanyol''.

Meski terkesan diuntungkan dengan keputusan wasit yang memberikan sembilan kartu kuning ke Belanda plus kartu merah untuk Johnny Heitinga, tetapi Del Bosque mengatakan hasil ini ''adalah ganjaran bagi sepakbola indah''.

Bagaimanapun Del Bosque sepertinya enggan mengkritik gaya permainan Belanda.

"Saya harus memberi selamat kepada lawan kami, mereka membuat pertandingan ini menjadi sangat sulit dan mereka memiliki sejumlah peluang bagus''.

Faktor Fabregas

Iniesta

Gol Iniesta didedikasikan untuk Dani Jarque yang meninggal tahun lalu

"Bertanding melawan Belanda ketika mereka menunjukkan kecepatan bermain itu sangat sulit tapi kami berhasil mengatasinya, secara keseluruhan saya rasa kami mendominasi pertandingan''.

Satu kunci bagi kesuksesan Spanyol adalah dengan memasukkan gelandang Cesc Fabregas, pemain yang membela klub Arsenal tersebut berhasil mengubah pola lapangan tengah Spanyol dan memberi umpan penting ke Iniesta untuk menciptakan gol kemenangan di menit akhir perpanjangan waktu.

Saat mencetak gol, Iniesta membuka bajunya mengungkap tulisan penghormatan bagi Daniel Jarque, pemain Spanyol yang meninggal akibat serangan jantung Agustus tahun lalu dengan sebuah pesan "Dani Jarque selalu bersama kami''.

Iniesta menjelaskan "Saya ingin membawa Dani Jarque bersama tim. Kami ingin merasakan kekuatannya. Kami ingin menghormatinya di dunia sepakbola, dan ini adalah kesempatan terbaik untuk melakukan itu semua''.

"Ini untuk Dani Jarque, untuk keluarga saya, untuk semua warga. Ini adalah hasil dari jerih payah yang lama dan melewati waktu sulit''.

Ditanya mengenai kemungkinan Spanyol mempertahankan gelar di tahun 2014, dia enggan menjawabnya seraya berkata, '' sekarang waktunya untuk menikmati Piala Dunia, kita lihat nanti dalam waktu empat tahun mendatang''.

Source

Spanyol Raih Piala Dunia

Publicado  

iniesta

Satu gol sudah cukup bagi Spanyol untuk membuktikan diri sebagai tim terbaik di ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Gol tunggal Andres Iniesta di menit ke-116 ke gawang Belanda mengantarkan Spanyol untuk kali pertama menjuarai Piala Dunia.

Pertandingan 2 x 45 menit harus diteruskan ke babak perpanjangan waktu karena baik Belanda maupun Spanyol gagal mencetak gol.

Spanyol lebih banyak menguasai bola, dan menampilkan permainan yang selama ini menjadi trade mark mereka, umpan-umpan pendek yang rapi.

Namun Belanda sukses meredam dan menghadang serangan Spanyol berkat permainan yang disiplin, yang menjurus keras.

Wasit Howard Webb dari Inggris harus mengeluarkan delapan kartu kuning dan satu kartu merah untuk para pemain Belanda.

Pelatih Spanyol Vicente del Bosque mengakui pertandingan final ini adalah laga yang sulit.

Sangat sulit. Namun kami memiliki beberapa pemain hebat yang tahu bagaimana bermain di pertandingan yang sulit seperti ini

Vicente del Bosque

"Sangat sulit. Namun kami memiliki beberapa pemain hebat yang tahu bagaimana bermain di pertandingan yang sulit seperti ini," kata Del Bosque.

"Belanda memang memiliki sejumlah peluang namun kami bermain lebih baik," tegas Del Bosque.

Iniesta, sang pencetak gol emas Spanyol mengaku sangat puas.

"Sungguh luar biasa," ujar pemain asal Barcelona ini. "Banyak menyita tenaga, namun saya sangat senang bisa menjuarai Piala Dunia. Ini semua adalah buah dari kerja keras selama ini."

Spanyol menjadi negara kedelapan yang menjuarai Piala Dunia. Prestasi ini diraih dua tahun setelah menjuarai Piala Eropa.

Mereka menyamai prestasi Jerman dan Prancis, yang menjuarai Piala Eropa dan Piala Dunia dalam selang waktu dua tahun.

Bagi Belanda, ini adalah untuk kali ketiga mereka gagal di babak final Piala Dunia.

Source

Spain's Key of Success

Publicado  Friday, July 9, 2010

jerman

Jerman gagal menerapkan taktik yang efektif redam Inggris dan Argentina

Jerman tak diragukan adalah salah satu tim terbaik di Piala Dunia kali ini.

Ketika mereka menang 4-0 atas Australia di penyisihan grup, para pemerhati sepak bola mengatakan ini mungkin kebetulan. Juga karena Australia bermain sangat buruk.

Namun ketika empat gol mereka sarangkan ke gawang Inggris dan Argentina, orang kemudian menyadari Jerman memang hebat dan layak menjadi favorit juara. Bahkan beberapa kalangan menilai peluang Jerman menjuarai Piala Dunia lebih besar dibandingkan Belanda dan Spanyol.

Tidak mengherankan bila Jerman lebih diunggulkan dalam laga melawan spanyol di babak empat besar.

Namun di semifinal Tim Panser - julukan untuk Jerman - mati kutu. Tidak ada lagi serangan balik yang mematikan. Tidak ada lagi bola-bola maut yang berawal dari tendangan bebas (set-pieces).

Lemahnya Jerman kali ini tak lepas dari tipe lawan yang mereka hadapi.

Di babak 16 besar dan perempat final, Jerman menghadapi dua tim (Inggris dan Argentina) yang begitu mengakomodasi gaya permainan mereka. Formasi 4-2-3-1 yang dipasang pelatih Joachim Low tak ubahnya seperti mesin perang yang efektif melibas pasukan musuh.

Formasi ini menghasilkan total delapan gol karena lawan selalu melakukan dua kesalahan : terlalu sering kehilangan bola dan terlalu banyak mengirim pemain ke pertahanan lawan.

Kesalahan pertama dilakukan oleh Inggris sementara kesalahan kedua dilakukan oleh anak-anak asuhan Diego Maradona.

Pelajaran dari Inggris dan Argentina

low

Tak ada alternatif bagi Low untuk bongkar pertahanan Spanyol

Dua kesalahan ini tidak dilakukan oleh Spanyol.

Jerman juga tidak leluasa melakukan serangan balik karena mereka sibuk mempertahankan diri dari gempuran Spanyol sejak menit pertama.

Kenyataan bahwa Jerman tak bisa menyarangkan gol di menit-menit awal juga membuat mereka sulit untuk menerapkan taktik secara maksimal.

Serangan balik praktis menjadi tidak efektif. Bagaimana dengan gol dari tendangan bebas? Senjata ini juga tidak bisa dipakai karena pertandingan semifinal berjalan relatif bersih, sehingga tak banyak tendangan bebas yang bisa dimanfaatkan Jerman.

Tadinya Jerman berharap akan ada banyak peluang dari set-pieces ini antara lain karena dari sisi postur, empat dari lima pemain terjangkung di lapangan dimiliki oleh Jerman.

Situasi ini benar-benar membuat Jerman miskin kreativitas.

Mesut Ozil yang begitu digdaya tak bisa mengobrak-abrik Spanyol. Apakah pemain keturunan Turki ini tampil buruk? Sebenarnya tidak.

Yang terjadi adalah, Ozil tak mendapatkan banyak ruang karena ia harus melewati dua pemain tengah bertipe bertahan, Xabi Alonso dan Sergio Busquets.

Di dua laga sebelumnya, tugas Ozil relatif jauh lebih ringan karena dia hanya melewati satu pemain tengah, Gareth Berry (Inggris) dan Javier Mascherano (Argentina).

Dengan situasi seperti ini, Jerman praktis telah mengubur ambisi mereka untuk menjuarai Piala Dunia.

Source

Spanyol Akhirnya Maju ke Final

Publicado  

Carles Puyol setelah cetak gol

Carles Puyol mencetak satu-satunya gol untuk membawa Spanyol mengalahkan Jerman dan maju ke final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Pemain belakang Barcelona itu menyundul sepak pojok Xavi ketika pertandingan tinggal 17 menit lagi.

Spanyol akan berhadapan dengan Belanda yang mengalahkan Uruguay 3-2 sehari sebelumnya.

Dengan demikian akan muncul juara dunia baru karena baik Spanyol maupun Belanda sama-sama belum pernah memenangkan Piala Dunia.

Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque membuat kejutan ketika memutuskan untuk tidak menurunkan striker Fernando Torres dari sejak awal dan menggantinya dengan pemain muda Barcelona, Pedro.

Keputusan itu terbukti tepat karena Spanyol menguasai permainan dari awal hingga akhir, menciptakan peluang demi peluang, dengan Pedro memainkan peran penting di dalamnya.

Tekanan

Pertandingan baru berjalan enam menit ketika Pedro memberi umpan terobosan kepada David Villa yang tinggal berhadapan dengan Manuel Neuer namun tak berhasil mencetak gol.

Lagi-lagi kesempatan tercipta untuk Spanyol, kali ini dimenit ke 14. Lewat umpan otak-atik dari tendangan sudut, Andres Iniesta melakukan umpan tarik tepat ke arah Carles Puyol yang berdiri bebas.

Namun Puyol terlalu bernafsu menyundul bola dan malah melambung jauh ke atas gawang.

Tekanan demi tekanan terus dilakukan, peluang demi peluang terus tercipta, walau tidak sebagus dua peluang yang tercipta di awal pertandingan.

Jerman baru benar-benar mengancam gawang Spanyol di menit ke 32 ketika tendangan Piotr Trochowski memaksa kiper Iker Casillas harus menjatuhkan diri dan menepis bola.

Babak kedua tak jauh berbeda, dengan Spanyol terus menguasai pertandingan dan Pedro menteror pertahanan sebelah kiri Jerman.

Bukannya Jerman tak mampu menciptakan peluang. Peluang terbagus tercipta menit ke-69 ketika Toni Kroos berdiri bebas menerima umpan tarik Lukas Podolski, namun tendangannya terlalu lemah dan terlalu lurus ke arah Casillas.

Source

Belanda Melaju ke Final

Publicado  

belanda

Belanda memastikan diri maju ke final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan setelah mengalahkan Uruguay 3-2 di Cape Town.

Belanda unggul terlebih dahulu melalui tendangan keras kapten Giovanni van Bronckhorst dari luar kotak penalti. Uruguay menyamakan kedudukan melalui Diego Forlan, juga dengan tendangan keras dari luar kotak penalti.

Belanda menambah dua gol di babak kedua masing-masing melalui Wesley Sneijder dan Arjen Robben. Dua gol ini dicetak dalam hitungan beberapa menit.

Posisi 3-1 sepertinya membuat Tim Oranye - julukan untuk Belanda - sudah mengantongi tiket ke babak final. Namun Uruguay belum menyerah dan mencetak gol di menit-menit terakhir babak kedua melalui tendangan Maximiliano Pereira.

Di injury time ini Uruguay membombardir pertahanan Belanda. Pertandingan yang selama 90 menit berjalan membosankan, tiba-tiba menjadi panas. Namun upaya Uruguay untuk menambah satu lagi gol dan memaksakan babak perpanjangan waktu gagal.

Hasil 3-2 untuk Belanda bertahan hingga peluit panjang sekaligus mengantarkan tim asuhan Bert van Marwijk ke final.

"Ini pertandingan yang sulit. Tapi kami sudah melupakan laga ini karena kami mencapai babak final sekarang," ujar Sneijder.

"Yang paling penting adalah memenangkan pertandingan. Tak ada yang lebih besar dari Piala Dunia. Rasanya luar biasa," imbuh Sneijder seperti dikutip kantor berita AFP.

Suntikan Van der Vaart

Pelatih Van Marwijk mengatakan para pemain Belanda layak berbangga.

Yang paling penting adalah memenangkan pertandingan. Tak ada yang lebih besar dari Piala Dunia. Rasanya luar biasa

Wesley Sneijder

"Hebat, kami bisa melakukannya. Sudah 32 tahun (kami menanti). Ini prestasi luar biasa untuk sebuah negara kecil," kata Van Marwijk.

Pemain belakang Uruguay Egidio Arevalo mengaku Belanda bermain lebih baik.

"Kami telah berupaya untuk bisa terus bertahan di turnamen ini. Namun kami dikalahkan oleh tim yang memang lebih baik," kata Arevalo.

Belanda sendiri bermain tidak terlalu istimewa. Tidak banyak pergerakan dan serangan dari bawah bisa dipatahkan para pemain Uruguay.

Dinamika Belanda berubah di babak kedua, tak lepas dari masuknya Rafael van der Vaart menggantikan Demy de Zeeuw. Pelatih Belanda Bert van Marwijk memasang pemain tengah yang bertipe menyerang.

Van der Vaart terbukti bisa membuat serangan Belanda lebih tajam dan ia seperti energi baru bagi tim.

Bagi Belanda, penantian selama 32 tahun telah berakhir. Di babak final hari Minggu, Belanda akan menghadapi pemenang laga Jerman-Spanyol.

Siapapun pemenangnya, partai puncak Piala Dunia 2010 diisi oleh dua tim dari Eropa.

Source

Uruguay Tahan Belanda 1-1 Sementara

Publicado  Wednesday, July 7, 2010

Uruguay berhasil bermain imbang dengan Belanda 1-1 pada babak pertama pertandingan semifinal ini. Gol Uruguay dicetak oleh striker Diego Forlan menit 41 dan Belanda oleh Van Brockhorst menit 18.

Pada pertandingan semifinal pertama ini, Belanda yang diunggulkan untuk maju ke babak final mampu menguasai jalannya permaina. Terlihat jelas sampai menit 23 tercatat perbandingan ball possesion kedua tim 67:33 untuk Belanda.

Menit 4 Kuyt sempet membuat deg-degan penonton. Tendangannya mengancam gawang Maslera,,sayang bolanya masih belum menemui sasaran.

Menit 18 giliran skipper kawakan Van Brockhorst melakukan tendangan jarak jauh brilian. Pemain berdarah Maluku,Indonesia, ini melepaskan tendangan kaki kiri yang gagal dihalau dan menyentuh tiang gawang sebelum masuk. 1-0 Belanda memimpin.

Memasuki menit 35 Uruguay baru bisa melepas tekanan Belanda.

Menit 36 akhirnya Uruguay dapat pelkuang pertama lewat sepakan A.Pereira. Sayang bola masih terlalu pelan bagi Stekelenburg.

Akhirnya Menit ke 41 lewat aksi Diego Forlan yang mengecoh Matijsen berhasil melakukan gol jarak jauh lewat kaki kirinya. Bola sempat menyentuh tangan Stekelenburg namun laju bola tak kuasa tertahan. 1-1 kedudukan sekarang.

Menit 44 Forlan sekali lagi coba menambah gol lewat free kick. Sayang kali ini Stekelenburg berhasil mengamankan. Hingga peluit babak pertama berbunyi, hasil belum berubah.

Dua Tim Haus Gelar Bertemu

Publicado  Tuesday, July 6, 2010

Para pendukung Belanda tentu berharap bisa kembali merayakan kemenangan timnya di semi final menghadapi Uruguay

Duel semi final Piala Dunia 2010, antara Belanda kontra Uruguay, Selasa (6/7), diprediksi bakal berlangsung ketat. Pasalnya baik Belanda maupun Uruguay adalah dua tim yang haus gelar juara.

Uruguay, meski memiliki dua gelar juara dunia 1930 dan 1950, prestasi La Celeste, belakangan tenggelam jika dibanding dua tetangganya di kawasan, Argentina dan Brasil. Dan jika Uruguay melangkah ke final, maka itulah final pertama mereka dalam masa lebih dari 50 tahun.

Nama pemain-pemain Uruguay pun kalah tenar jika dibanding para bintang Tango dan Samba. Duel melawan Belanda adalah semifinal pertama Uruguay sejak 40 tahun terakhir.

Dan dengan tersingkirnya Brasil dan Argentina di perempat final - serta Paraguay - maka Uruguay menjadi satu-satunya wakil Amerika Latin yang tersisa.

Dengan menjejakkan kaki di babak semifinal maka Diego Forlan dkk berpeluang mengulang memori babak final Piala Dunia 1950. Kala itu Uruguay yang diperkuat Juan Alberto Schiaffino mempermalukan Brasil di kandangnya Stadion Maracana yang berkapasitas 200.000 penonton.

Namun, itulah prestasi gemilang terakhir La Celeste di kancah Piala Dunia. Bahkan pemegang dua medali emas sepakbola Olimpiade itu, hanya berpartisipasi dalam dua dari lima piala dunia terakhir. Tak hanya itu, Uruguay pun lolos ke Afrika Selatan karena menang di babak play off atas Kosta Rika.

Kini, Uruguay yang lolos lewat 'pintu belakang' ini malahan berpeluang merebut Piala Dunia ketiganya. Syaratnya tentu harus mengalahkan Tim Oranye Belanda di semi final.

Juara tanpa mahkota

Johan Cruyff saat menghadapi Jerman Barat di final Piala Dunia 1974

Pada Piala Dunia 1974 di Jerman Barat, dunia dibuat takjub dengan penampilan pasukan Oranye yang kala itu ditukangi Rinus Michel, memperkenalkan sistem sepakbola baru total football.

Dengan sistem baru inilah Belanda yang diperkuat nama-nama legendaris seperti Johan Cruyff atau Johan Neeskens, tampil trengginas nyaris tanpa cela.

Permainan atraktif Belanda terus memakan korban termasuk Brasil yang kala itu menyandang gelar juara bertahan, tak mampu menahan gempuran Oranye dan menyerah 2-0.

Dengan permainan gemilang plus kemampuan individu pemain Belanda yang di atas rata-rata membuat Oranye diunggulkan menjadi juara dunia.

Memang, akhirnya Johan Cruyff dkk melaju ke final meski akhirnya berhasil dijinakkan tuan rumah Der Panzer dengan bintangnya kala itu Franz Beckenbauer.

Di Piala Dunia empat tahun setelahnya yaitu di Argentina, Belanda meski tak diperkuat Johan Cruyff tetap memegang teguh prinsip total football. Di Argentina, Belanda pun berhasil melaju ke final sebelum menyerah 1-3 di tangan Mario kempes dkk.

Dua kali kegagalan di final meski mempertontonkan permainan cantik, membuat Belanda dijuluki tim 'Juara tanpa mahkota'. Nah, akahkah gelar ini akan terhapus di Afrika Selatan?

Tanpa Suarez

Uruguay tidak akan diperkuat Luis Suarez di babak semi final

Kemenangan dramatis atas Ghana di babak perempat final, memastikan satu tiket semi final menjadi milik Uruguay. Namun, sayang Uruguay tak akan diperkuat penyerangnya Luis Suarez.

Suarez, yang merumput di Ajax Amsterdam ini, terkena kartu merah ketika menggunakan tangannya untuk memblok peluang gol Ghana di menit terakhir babak perpanjangan waktu di perempat final lalu.

Selain minus Suarez, sang kapten sekaligus palang pintu Uruguay Diego Lugano juga masih disangsikan pulih dari cedera pergelangan kakinya.

Meski tanpa kehadiran Suarez, para pemain Uruguay yakin mereka mampu mengatasi Belanda dan melaju ke babak final.

"Ini adalah momen terpenting negeri kami dan rakyat Uruguay menaruh harapan besar pada kami. Kini kami mewakili seluruh Amerika Latin," kata penyerang Edinson Cavani.

Tanpa kehadiran Suarez tentu menjadi pekerjaan rumah berat bagi pelatih Oscar Washington Tabarez. Apalagi, duet Suarez dan Forlan terbilang cukup subur dengan menghasilkan enam gol.

Dengan absennya Suarez, kemungkinan Tabarez akan memaksimalkan fungsi Diego Cavani atau akan memasang pahlawan adu penalti Sebastian Abreu sejak menit pertama.

Meski usia Abreu terbilang tak muda lagi yaitu 33 tahun, namun Tabarez bisa berharap dari kematangan dan pengalamannya.

Apalagi, striker Botafogo ini juga yang mencetak gol penentu ke gawang Kosta Rika dalam babak play off sehingga meloloskan La Celeste ke Afrika Selatan.

Namun, di lini belakang nampaknya kehilangan seorang Lugano sangat terasa bagi Uruguay. Lubang yang ditinggalkan Lugano, ketika menghadapi Ghana, menjadi salah satu titik lemah Uruguay. Ghana, memperoleh cukup banyak peluang setelah cederanya Lugano. Beruntunglah, tak satupun peluang Ghana itu berbuah gol.

Tentunya, Tabarez tak ingin lubang di lini pertahanan itu menjadi sasaran empuk para penyerang Belanda, yang secara kualitas setingkat berada di atas para pemain Ghana.

Belanda optimistis

Wesley Sneijder dan Robin van Persie tetap diandalkan Belanda

Usai mengalahkan Brasil, rasa percaya diri para pemain Belanda meningkat tajam. Kini Arjen Robben dkk yakin bahwa mereka mengalahkan prestasi generasi Johan Cruyff di Piala Dunia.

Memang, total football yang menjadi trade mark Belanda hingga pertandingan perempat final belum terlihat. Belum nampak lagi Belanda yang tampil mematikan sekaligus indah.

Sejauh ini pilihan pelatih Belanda Bert van Marwijk memilih bermain pragmatis ketimbang mengutamakan permainan indah berbuah hasil positif.

Setidaknya, dengan sistem sepakbola pragmatis, Wesley Sneijder dkk tak terkalahkan dalam 24 pertandingan internasional terakhir.

Selain itu, kemenangan lima kali beruntun di putaran final Piala Dunia sudah melampaui generasi Johan Cruyff yang hanya mampu memenangkan empat pertandingan beruntun di Piala Dunia 1974.

Sehingga, kemungkinan kecil Van Marwijk akan mengubah sistem bermainnya dan susunan para pemain inti. Meski demikian Van Marwijk menampik jika Oranye tampil tak atraktif.

"Hanya karena kami belum mencetak banyak gol di Afrika Selatan, maka masyarakat melihat kami tak bermain atraktif. Masyarakat selalu menyamakan permainan atraktif dengan banyak gol," kata mantan pelatih Feyenoord itu.

Van Marwijk menambahkan sejak pertama kali dia menangani tim nasional Belanda, target utamanya adalah membentuk pertahanan yang kuat sebelum melakukan serangan mematikan.

"Apalagi Uruguay adalah tim para petarung. Mereka berani bertarung dan menang. Itulah yang membuat mereka bisa tampil di semifinal. Sehingga, jika kami meremehkan mereka akan sangat berbahaya bagi kami," tambah Van Marwijk.

Di babak semi final, Belanda dipastikan tetap diperkuat Robin van Persie yang dinyatakan fit. Selain itu, bek Joris Mathijsen yang cedea sudah bisa dimainkan kembali.

Namun, Oranye kehilangan gelandang bertahan Nigel de Jong dan bek kanan Gregory van der Wiel akibat akumulasi kartu.

Source

Spanyol Tantang Jerman di Semifinal

Publicado  Sunday, July 4, 2010

spanyol

Spanyol, seperti sudah diperkirakan, maju ke semifinal Piala Dunia setelah di babak perempat final menyingkirkan Paraguay 1-0.

Gol tunggal Spanyol dicetak oleh David Villa di menit ke-82.

Andres Iniesta, yang tidak kenal lelah mengobrak-abrik pertahanan Paraguay, melewati dua pemain dan mengirim umpan silang ke Pedro.

Tendangan keras Pedro mengenai tiang gawang, namun Villa yang berdiri di sisi kanan bisa mengantisipasi arah bola, dan menyambar si kulit bundar ke gawang.

Sebelum menggoyang gawang Paraguay, bola sempat menghantam tiang gawang.

Sebelumnya terjadi drama ketika wasit memberi hadiah tendangan penalti untuk Paraguay, menyusul pelanggaran yang dilakukan Pique.

Oscar Cardozo yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal mencetak gol untuk Paraguay setelah bola bisa diselamatkan oleh kiper Spanyol Iker Casillas.

Satu menit kemudian Spanyol mendapatkan hadiah penalti karena Antolin Alcaraz menjatuhkan Villa. Xabi Alonso dengan tenang bisa memasukkan bola, namun wasit meminta tendangan diulang.

Tendangan kedua Alonso bisa ditepis oleh kiper Paraguay Justo Villar.

Hingga 10 menit menjelang babak kedua berakhir, kedua tim masih bermain imbang 0-0.

Namun kesabaran Spanyol membuahkan hasil dengan gol Villa, delapan menit sebelum peluit panjang.

Di babak semifinal Spanyol, juara Piala Eropa 2008, akan menghadapi Jerman yang secara meyakinkan menggilas Argentina 4-0.

Mengomentari laga ini, pemain tengah Spanyol Cesc Fabregas mengatakan, "Kami menonton pertandingan Jerman dan mereka adalah salah satu tim terbaik di turnamen ini. Tapi kami siap menghadapi mereka."

Source

Jerman Hancurkan Asuhan Maradona

Publicado  

mueller

Jerman secara meyakinkan menang besar 4-0 ketika menghadapi Argentina di babak perempat final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Jerman ke babak semi final dan akan menghadapi pemenang pertandingan Spanyol-Paraguay.

Dalam pertandingan ini, Jerman terlihat jauh lebih unggul. Tim Panser ini bermain sangat rapi di semua lini. Tidak hanya itu, Jerman berhasil meredam bintang-bintang Argentina seperti Lionel Messi dan Carlos Tevez.

Jerman langsung unggul ketika pertandingan baru berjalan tiga menit.

Thomas Muller yang berdiri tanpa kawalan memanfaatkan tendangan bebas Bastian Schweinsteiger di sektor kanan pertahanan Argentina.

Anak-anak asuhan Diego Maradona berusaha mengejar ketertinggalan dan mencetak gol balasan, namun hakim garis memutuskan empat pemain Argentina telah berada di posisi off side.

Hingga babak pertama berakhir, papan skor menunjukkan 1-0 untuk Jerman.

Di babak kedua Argentina berupaya menekan Jerman, namun pertahanan Jerman tidak tertembus. Bahkan dengan umpan-umpan pendek dan serangan balik yang cepat, Jerman menambah tiga gol melalui Miroslav Klose dan Arne Friedrich.

Posisi 4-0 untuk Jerman tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.

Layak juara

Ini adalah untuk kali ketiga Jerman pesta gol di ajang Piala Dunia. Sebelumnya, ketika menghadapi Australia dan Inggris, tim yang diasuh Joachim Loew juga menyarangkan empat gol.

"Kami tampil bagus. Bisa mencetak empat gol ke gawang tim seperti Argentina menunjukkan bahwa kami memang berkelas," kata Loew usai pertandingan.

Bagi Argentina, ini adalah akhir yang mengenaskan. Meski terseok-seok di babak kualifikasi, Argentina menunjukkan sebagai tim kuat di babak pentisihan grup dan di 16 besar.

"Jelas menyakitkan. Kami tahu pertandingan melawan Jerman akan berlangsung ketat dan mereka pasti tidak memberi ruang kepada kami untuk menyerang," kata Carlos Tevez.

"Kami gagal mencetak gol dan mereka layak menang."

Pengamat sepak bola BBC Alan Shearer mengatakan dengan permainan seperti ini, Jerman berpeluang besar menjuarai Piala Dunia tahun ini.

"Permainan mereka sederhana tapi sangat solid. Apakah mereka bisa juara? Dengan permainan seperti ini, mereka bisa," kata Shearer.

Source

Jelang Argentina vs Jerman

Publicado  Saturday, July 3, 2010

Tim Jerman

Jerman sudah siap menghadapi Argentina menurut Joachim Loew

Pelatih Jerman Joachim Loew mengatakan dia tidak perlu lagi memberikan alasan penyemangat bagi timnya guna menghadapi Argentina hari Sabtu.

Dia mengatakan para pemainnya sudah menyadari betul siapa lawan mereka.

Pertandingan perempat final di Cape Town ini merupakan salah satu dari dua pertandingan perempat final yang ditunggu-tunggu, selain partai Brasil-Belanda.

Di kubu Jerman, Lukas Podolski dan Mesut Ozil tampaknya akan fit untuk diturunkan.

Keduanya ikut berlatih hari Jumat, dan hanya penyerang Cacau yang diragukan kondisi fisiknya.

"Kami tidak akan gemetaran karena ketakutan di kamar ganti, menunggu wasit memulai pertandingan," kata pelatih Jerman Joachim Loew kepada para wartawan.

"Saya tahu bahwa dalam pertandingan seperti ini, melawan Inggris di babak 16 besar, dan Argentina, saya tidak perlu lagi menyemangati para pemain."

"Mereka sudah termotivasi penuh, dan ketika mereka masuk ke lapangan mereka sudah siap." kata Loew mengenai tim termuda Jerman sejak tahun 1934, dengan rata-rata pemain berusia 25 tahun.

Bermain menyerang

Pelatih berusia 50 tahun tersebut juga mencoba mengecilkan keributan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ketika para pemain Jerman menuduh tim Argentina sebagai tidak fair, tidak menghormati tim lain, dan tidak pernah rela menerima kekalahan.

Pemain Jerman Bastian Schweinsteiger dan kapten Philipp Lahm merujuk kepada pertandingan perempat final Piala Dunia 2006 ketika Jerman menang adu penalti yang berakhir para pemain, pelatih dan ofisial kedua tim terlibat dalam keributan.

"Ada kebebasan memberikan pendapat dalam tim. Bila anda bertanya kepada saya, saya mengatakan bahwa pertandingan berjalan bagus, tidak brutal, sampai ketika adu penalti selesai."

"Pertandingan berlangsung berimbang. Argentina main dengan penuh semangat dan penuh komitmen dan itulah memang mentalitas mereka, dan kami harus mempersiapkan diri untuk hal tersebtu. Masalah di tahun 2006 terjadi setelah penalti selesai." tambah Loew.

Menurut Loew, Argentina akan tetap bermain menyerang seperti juga yang diperlihatkan oleh tim Jerman.

"Bukanlah bagian dari mentalitas Diego Maradona untuk bermain bertahan."

"Dia selalu memotivasi pemain untuk menyerang. Argentina akan berbahaya ketika menyerang." kata Loew.

Tanpa Perang Kata

Diego Maradona, pelatih timnas Argentina

Sementara di kubu Argentina, Diego Maradona meminta para pemainnya agar berusaha keras untuk menang dalam pertandingan perempat final melawan Jerman dan menolak perang kata.

"Saya minta mereka untuk berusaha keras karena di belakang mereka adalah seluruh rakyat yang sangat senang dan berharap," kata Maradona yang mengimpikan untuk menambah kemenangan Piala Dunia bagi Argentina setelah juara pada tahun 1978 dan 1986.

Timnas Argentina mencatat kemenangan dari empat pertandingan di Afrika Selatan.

"Kami berusaha keras untuk terus melaju, namun kami tidak dapat memperkirakan apa pun," tambahnya.

Sementara itu pemain tengah Jerman, Bastian Schweinsteiger, memicu perang kata antara kedua tim dengan menyebut Argentina sebagai tim yang "tidak sopan".

"Sikap pemain Argentina di lapangan, bagaimana mereka mencoba mempengaruhi wasit sangat tidak sopan." kata Schweinsteiger.

Namun Maradona menolak untuk terseret dalam perang kata itu.

"Tidak perlu membicarakan lawan. Kami fokus pada pertandingan kami," kata Maradona.

Brasil, juara Piala Dunia lima kali terjungkal dari Piala Dunia dalam kekalahan mengejutkan di perempat final melawan Belanda hari Jumat.

Namun Maradona mengatakan kekalahan Brasil tidak ada pengaruhnya terhadap Argentina.

"Itu masalah Brasil, saya punya urusan lain...pertandingan melawan Jerman. Itulah yang saya pikir," tambahnya.

Kalah penalti

Argentina bertemu Jerman dalam perempat final Piala Dunia empat tahun lalu. Jerman menang dalam adu penalti dan kedua tim terlibat perkelahian setelah itu. Dua pemain Argentina dikenakan larangan bermain oleh FIFA.

Maradona mengakui timnya akan mencoba melakukan balas dendam atas kekalahan itu.

Lionel Messi yang tidak digunakan sebagai pemain pengganti dalam Piala Dunia 2006, akan menjadi pemain kunci di Cape Town.

Messi banyak disebut sejumlah kalangan akan menjadi pemain terbaik turnamen kali ini, namun sejauh ini belum menunjukkan permainan gemilangnya.

Sebaliknya, pemain Jerman, Mesut Ozil, sejauh ini tampil sangat gemilang di Afrika Selatan.

Messi tidak ikut latihan hari Kamis karena pilek namun diperkirakan akan diturunkan.

Keterampilan Jerman dalam serangan balik dapat membuat Maradona mengganti pemain sayap, Angel Di Maria, dengan Jonas Gutierrez yang lebih kuat dalam poros halang.

Mesut Ozil juga diperkirakan akan diturunkan sebagai tim utama walaupun tidak ikut latihan hari Kamis karena kelelahan.

Kemenangan Argentina pada tahun 1986 adalah satu-satunya kemenangan dalam Piala Dunia pada lima pertandingan melawan Jerman atau Jerman Barat.

Sejak 1990, kedua tim telah bertemu enam kali, termasuk pertandingan persahabatan, dan kekalahan satu-satunya Argentina adalah dalam adu penalti di Piala Dunia 2006.

Source

Ghana Terhenti Langkahnya

Publicado  

Ghana

Langkah Ghana, satu-satunya wakil Afrika yang tersisa di Piala Dunia 2010, terhenti setelah disingkirkan oleh Uruguay di babak perempat final.

Melalui adu penalti Diego Forlan dan kawan-kawan membuktikan diri sebagai tim yang lebih baik dan menang 4-2.

Perebutan satu tiket ke semi final harus ditentukan dengan tendangan penalti setelah hingga babak kedua perpanjangan waktu selesai, Uruguay-Ghana bermain imbang 1-1.

Di akhir babak kedua perpanjangan waktu sebenarnya Ghana mencatat peluang emas.

Namun tendangan penalti Ghana, yang diberikan wasit setelah Luis Suarez menyentuh bola di jantung pertahanan sendiri, gagal dimanfaatkan secara maksimal.

Tendangan Asamoah Gyan terlalu tinggi dan mengenai mistar.

Di adu penalti, dari lima kesempatan, Uruguay hanya gagal sekali sementara untuk Ghana, dari empat kali kesempatan, dua di antaranya gagal masuk.

Di babak empat besar Uruguay akan menghadapi Belanda, yang secara mengejutkan menyingkirkan tim kuat Brasil 2-1.

Source

Belanda: From Zero To Hero

Publicado  Friday, July 2, 2010

belanda
Pertandingan perempat final pertama antara Belanda vs Brazil akhirnya mampu dimenangkan oleh Belanda dengan skor 2-1. Gol Brazil diciptakan oleh Robinho pada menit 10 sedangkan Sneijder memborong 2 gol untuk Belanda.

Di babak pertama, Belanda yang di atas kertas kurang diunggulkan tampil di bawah tekanan. Sejak menit pertama, tim asuhan Dunga mampu mengunci serangan Belanda dan mengontrol jalannya permainan. Permainan Jogobonito ala tim Samba juga disuguhkan oleh Kaka dkk. Hasilnya terbukti jitu, menit 10 Brazil sudah mampu unggul lewat sepakan Robinho setelah menerima umpan menyusur tanah melewati 4-5 pemain dari Felipe Melo, Stekelenburg pun gagal menahan laju bola. 1-0 untuk Brazil.

Menit 11 giliran Belanda berpeluang menyamakan kedudukan. Sayang tendangan Kuyt dari dalam kotak pinalti mampu ditepis Cesar.

Menit 15 Alves berpeluang menambah gol sayang free kicknya masih menyamping.

Brazil terus menekan pertahanan Belanda. Berkali-kali Robben mampu dimatikan oleh barisan pertahanan Brazil yang dipimpin Lucio.

Peluang luar biasa lagi-lagi terjadi. Robinho mencoba menggocek 2 pemain Brazil lalu memberikan operan pendek ke arah Fabiano, kemudian di back heel kepada Kaka. Kaka pun berhasil melakukan shoot terarah ke pojok kanan atas. Sayang bola berhasil dimentahkan Stekelenberg yang tampil brilian.

Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Babak II

Di babak kedua Brazil malah ditekan oleh Belanda. Felipe Melo pun pada menit 53 melakukan blunder yang menyebabkan gol bagi Belanda. Tendangan kaki kiri Sneijder yang lebih terlihat mau mengumpan malah mengenai kepalanya dan masuk.1-1 skor sekarang.

Gol kemenangan Belanda dicetak oleh Wesley Sneijder melalui sundulan kepala di menit ke-68. Tertinggal 1-2 Brasil mencoba menekan Belanda, namun para pemain dari Tim Oranye merapatkan pertandingan sambil sesekali membuang bola dan melambatkan tempo.

Taktik Belanda ini membuat frustrasi para pemain Brasil.

Beberapa kali Robinho dan Kaka tampak marah melihat aksi beberapa pemain Belanda yang dengan sengaja tidak langsung memulai kembali pertandingan setelah terjadi pelanggaran.

Selain itu Felipe Melo akhirnya mendapatka kartu merah setelah menekel keras Arjen Robben pada menit ke-74. Masuknya Nilmar menggantikan Fabiano juga tak merubah kondisi.

Kemenangan Belanda ini bisa dikatakan mengejutkan. Kesabaran menjadi salah satu kunci kemenangan Belanda. Tertinggal 1-0 tidak membuat mereka panik.

"Rasanya sungguh luar biasa. Kemenangan ini menunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa menang," kata Wesley Sneijder.

Di babak empat besar, Belanda akan menghadapi pemenang pertandingan Uruguay-Ghana sesaat lagi.

Belanda vs Brazil: Bukan Totalfootball vsJogobonito

Publicado  

vsBert van Marwijck tidak ingin menjadikan Total Football khas  Belanda sebagai harga mati

Bert van Marwijck tidak ingin menjadikan Total Football khas Belanda sebagai harga mati

Pelatih Belanda Bert van Marwijk memperingatkan pertandingan perempat final Belanda vs Brasil mungkin bukan peristiwa sepak bola yang diharapkan oleh sebagian kalangan.

Laga delapan besar di Porth Elizabeth mempertemukan dua negara yang terkenal karena gaya permainan menyerang dan mengalir bebas.

Namun, van Marwijk bersikukuh zaman Total Football Belanda vs gaya ''samba'' khas Brasil sudah berlalu.

''Masa Total Football itu sudah dahulu sekali. Jika anda bermain seperti itu sangat sulit untuk merebut Piala Dunia,'' kata Van Marwijk.

"Total Football itu dulu tahun 1974. Kami bisa bermain bola sangat bagus selama 20 atau 30 tahun. Itu Total Football, dan saya juga mengingat sepakbola samba Brasil,'' katanya.

''Namun, olah raga berubah, dan sepak bola juga berubah. Ini terkait dengan fakta bahwa semua orang lebih fit, lebih terorganisir,'' ujarnya.

Van Marwijk tidak minta maaf telah membatasi filosofi menyerang yang menjadi tradisi permainan Belanda. Ini mengingat pada awal menjabat pelatih Belanda dia sudah pernah bertekad bahwa dia akan membuat tim Oranye lebih pragmatik.

Bos tim Belanda menggantikan Marco van Basten tidak lama setelah Belanda kalah dari Rusia di ajang Euro 2000, dan pernah menyatakan tim Belanda saat itu ''membuang-buang banyak peluang''.

Mengenai partai perempat final Belanda vs Brasil pada hari Jumat (2/7), van Marwijk mengatakan: ''Saya katakan ketika saya mulai bahwa saya ingin mengajar mereka untuk bertahan.''


Pelatih Belanda Bert van Marwijk mencoba merendah saat tim Oranye akan menghadapi Brasil di babak perempat final

Pelatih Belanda Bert van Marwijk mengatakan saat menghadapi Brasil di babak perempat final Piala Dunia 2010, Jumat (2/7), tim Oranye harus rela menjadi underdog alias tidak diunggulkan.

Mengundang kecaman

Bos Brasil Dunga juga berusaha mengekang naluri khas tim samba untuk menyerang dengan mengerahkan banyak pemain, dan ini mengundang kecaman deras dari dalam Brasil.

Keputusan Dunga memilih pemain seperti Gilberto Silva dan Felipe Melo - dua pemain defensif - di lapangan tengah, dan kegigihannya untuk mengarahkan agar timnya bertahan sebagai satu kesatuan dari depan dan belakang tanpa bola dicap sebagai takik ''anti-football'' oleh sebagai kalangan di media Brasil.

Namun, dia juga tidak bergeming dari posisinya. ''Kami tidak hidup mengandalkan bakat. Kami hidup mengandalkan hasil,'' katanya.

Prestasi Brasil mendukung filosofi Dunga. Dia sukses mengantar Brasil ke Copa America 2008, Piala Konfederasi 2009 hingga Piala Dunia 2010.

Sejauh ini tim Samba belum terkalahkan di Afrika Selatan, dan banyak yang yakin tim ini tidak hanya bisa menggusur Belanda, tapi juga muncul sebagai peraih Piala Dunia.

Dunga mempredfiksi pertarungan Brasil-Belanda akan menyuguhkan tontonan yang menghibur hari Jumat.

"Kedua tim selalu mencoba bermain. Para pemain memiliki kualitas, merek lakukan yang kita suka saksikan, mencoba mengiring, mengambil peluang, menggunakan kreativitas,'' kata Dunga, 46.

"Mereka selalu memburu gol dan kemenangan. Ketika kedua tim bermain seperti itu, tontonan bagus,'' katanya.

Source